Pages

Wednesday, October 15, 2008

Kerja Itu...


Kerja. Apa sih sebenarnya artinya.

Seperti yang kita tahu selama ini kita memaknai kerja sebagai suatu aktivitas yang kita kerjakan untuk mendapatkan imbalan berupa gaji untuk pegawai atau uang untuk orang yang berada di luar kwardran pegawai.

Lalu, apakah kita dengan senang hati melakukan apa yang disebut 'kerja' itu sendiri apabila uang itu bukan tujuan utama. Karena, kita bisa lihat, masih sangat banyak mereka atau mungkin kita, yang merasa melakukan pekerjaannya karena butuh uangnya saja. "Daripada ngga ada penghasilan sama sekali, ya dikerjain saja." Begitu kira-kira kalimat yang sering dikeluarkan.

Saya setelah lulus dari universitas 5 tahun yang lalu (wah, ketauan deh angkatan berapa), segera di "tuntut" untuk mendapatkan pekerjaan, tidak hanya oleh orang tua, tapi juga diri sendiri. Sepertinya memang sudah menjadi tahap wajib dalam kehidupan manusia, bahwa setelah menyelesaikan pendidikan maka dia haruslah memiliki pekerjaan.

Dengan alasan itu pulalah saya mencari kerja. Dan seperti orang kebanyakan, saya cari yang sesuai dengan background saya atau pun kebisaan saya selama ini yang saya tahu. Dan selama melamar, dipanggil untuk tes, interview, dll, tidak satu pun dari lamaran itu yang tembus. Yang bisa membawa saya ke suatu meja dan box di salah satu gedung perkantoran di Jakarta, atau kota lain.

Mulai dari pekerjaan pertama saya sampai pekerjaan terakhir ini, semua saya dapatkan dari orang yang saya kenal. Mulai dari famili atau pun teman. Kalau orang bilang nepotisme. Tapi jangan berpikir negatif dulu tentang nepotisme yang dalam kasus saya ini. Logikanya saja deh, kalau seseorang memang mampu bekerja dengan baik dan sesuai yang diinginkan yang meng-hire nya, kenapa tidak nepotisme dijalankan.

Tapi "dream job" yang saya idamkan sepertinya masih di angan-angan saja. Seperti sekarang, walaupun memang terasa lebih mantap daripada di pekerjaan yang sebelumnya. Tapi saya merasa masih meraba-raba. Memang saya bisa menulis, tapi apa penulis seperti yang sekarang ini yang saya mau? Semuanya masih menjadi pertanyaan besar di kepala.

Beruntungnya orang-orang yang sudah mendapatkan dream job mereka. Pekerjaan yang mereka kerjakan bukan hanya semata-mata menyambung hidup. Tapi kerja yang mereka lakukan karena suka, cinta, dan keuntungan lainnya mendapatkan uang dari kerjanya itu.

Apakah saya bisa menjadi bagian dari mereka kelak...?

Thursday, October 09, 2008

Buka Di Tamini Cafe...


28 September 2008...

Maksud hati Minggu mau santai di rumah. Tapi ternyata pas lagi main ke rumah nenek, seorang Tanteku minta ditemenin ke rumah temannya. Katanya istrinya lagi sakit. Something with her keloid. Ngga ngerti deh. Semacam kelenjar di bagian leher gitu. Yah, terpaksa deh aku ikut. Sekalian ternyata dia juga janjian dengan upline IBO di di Network 21.

Berangkatlah kita ke rumah temannya jam 1 siang. Samapi di sana, orang yang ditunggu tenyata masih di daerah Bekasi. Masih jauh... Kita pun ngobrol-ngobrol dulu sama yang empunya rumah. Setelah sekitar 1 jam, yang ditunggu pun datang juga.

Ngobrol sekitar 1 1/2 jam, kita pun pamit. Tante ku itu ngajak buka di luar. Katanya dia lagi kepengen makan fettucini di Tamini Cafe di Artha Gading. Jadilah kita ke sana.

Sampai di Artha Gading, waktu masih sekitar jam 16.20. Kita putuskan untuk reserve seat dulu di Tamini Cafe. Baru, sambil ngabuburit, jalan-jal keliling Artha Gading.

Singkat waktu, jam 17.30 kita menuju Tamini Cafe. Setelah duduk di kursi yang sudah disediakan, langsung saja Tante ku itu memesan fettucni yang sudah di idamkannya. Aku sendiri sempat bingung mau pesan apa. Akhirnya kita pesan fettucini, cordon bleu with pasta, teh hangat, dan jus strawberry. Karena masih n=Ramadhan,kita juga dapat makanan pembuka bonus berupa kolak dari sana, GRATIS!

Semua serba pas. Pas jam 17.51, pas buka, pas semua pesanan datang. Dimulai dari kolak ala Tamini. Lumayanlah, rasanya. Namanya juga cuma buat ngebatalin puasa. Terus, baru deh kita beralih ke pesanan makanan. Tante ku dengan fettucini nya. Dan aku dengan cordon bleu- yang ternyata porsinya cukup untuk makan ku selama 3 kali. Memang enak sih. Tapi karena terlalu kenyang, agak kurang enak di perut.

Alhamdulillah.... Manusia itu lapar ngeluh, kekenyangan juga ngeluh. Serba salah. Makanya harusnya bersyukur masih bisa makan enak di tempat yang enak. Masih banyak orang-orang yang kurang beruntung yang bisa makan nasi sama tempe saja sudah untung.

Lebaran...


Selamat hari raya Iedul Fitri 1429 H...

Mohon maaf lahir & bathin...

Lebaran kali ini benar-benar kulalui dengan "susah payah". Bukan apa-apa. Masalah kesehatan yang lumayan mengganggu. Vertigoku kumat!!! Alhasil mulai bangun, sholat ied, maaf-maafan, aku ngga bisa enjoy sama sekali.

Karena penyakit ini pula aku ngga bisa ikut nyokap ke rumah tantenya di Cibubur. Padahal itu suatu rutinitas tahunan yang selalu kita jabanin. Apalagi perginya bareng-bareng keluarga besar mama. Makin seru. CUma kali ini memang badanku sudah protes banget minta di istirahatkan. Jadilah aku tinggal di rumah di hari lebaran, TIDUR!

Ini beberapa foto yang aku ambil di hari pertama lebaran kemarin. Kurang begitu bagus sih. Tapi,lumayanlah...