Pages

Wednesday, September 16, 2009

Cerita Wanna-B

Baru aja selesai interview sama orang WANNA-B di daerah radio dalam. pas lg berangkat td cuacanya agak2 gerimis mengundang gitu... Eh pas pulangnya, PUANASSSSS setengah hidup...

Anyway, gue mau cerita pas gw & iwenk lg di Wanna-B tadi.
Kita tadi langsung disuruh datang ke kantor baru mereka. Bener2 baru. Karena emang lantai ground nya belom jadi. Hehehhee... Masih banyak tukang & bentuknya masih triplek2 gitu. Untung interview nya ga di situ. Hehhehe..

Singkat cerita kita interview di ruang meeting di lt.1. Keren banget bo' ruangannya. Emang sih dari luar gedungnya udah keliatan megah banget. Secara gaya arsitektur kerjaan Roma gitu. Jadi wajarlah dalamnya juga ga boleh sembarangan.

Anyway... dari omong2 sama Mas Fajar production director mereka, gue baru tau kalo Wanna-B itu ternyata perusahaan keluarga. Asik banget ya... Gue pikir2 punya perusahaan keluarga yang berhubungan dengan dunia musik. GUE JUGA MAU...

Apalagi kalo bisa sukses kaya Wanna-B. Padahal mereka berawal dari tempat instant recording untuk umum gitu. Artis perdana mereka sebagai record label aja, Afghan, diketemuin gara2 suka nyanyi di situ sama temen2 dia.

Abis ngobrol2 tadi kita juga dikasih kesempatan foto2 studio recording mereka. Emang sih ga besar, tapi keren bo. Comfy banget dalemnya. Gue juga bakal betah kali walao disuruh berapa kali take nyanyi di sana. Pokoke keren bo'!

Setelah itu, pas kita mau pulang, di parkiran udah terpakir sebuah mobil. Mobil impian gue! HUMMER!
Hummer bo'!!! Kalo td ga di pinggir jalan gue bisa jingkrak2an.

Wadooohhhh......

Kata iwenk: "wah, mba, di hummernya ada bau afghannya tuh... Gedung barunya juga nih bau afghan."
Hehehhehe

Bener juga si iwenk. Mereka emang bener2 hoki. Baru jd label ngorbitin artis baru eh suksesnya ga ketulungan. Emang laku bener deh si Afghan. Si Wanna-B jadi ikutan sukses juga tuh...

Tuesday, August 04, 2009

The Song of My Heart...


CAN'T TAKE THAT AWAY

They can say,
Anything they want to say,
Try to bring me down,
But I will not allow anyone to succeed hanging clouds over me,

And they can try
Hard to make me feel that I,
Don't matter at all,
But I refuse to falter in what I believe or lose faith in my dreams

'Cause there's,
There's a light in me,
That shines brightly,
They can try,
But they can't take that away from me
From me

No no nooo

Oh they, they can do
Anything they want to you,
If you let them in,
But they won't ever win,
If you cling to you pride, and just push them aside,

See I..
I have learned,
There's an inner peace I own,
Something in my soul that they can not possess
So I won't be afraid and the darkness will fade

'Cause there's,
There's a light in me
That shines brightly, They can try,
But they can't take that away from me

No oh oh,
They can't take this
Precious love I'll always have inside me,
Certainly the Lord will guide me where I need to go

Woah, woah
They can say
Anything they want to say,
Try to bring me down,
But I won't face the ground,
I will rise steadily sailing out of their reach,

Oh, Lord, they do try,
Hard to make me feel that I,
Don't matter at all
But I refuse to falter
In what I believe or lose faith in my dreams,
'Cause there's a light in me,
That shines brightly... yeah....

They can try but they can't take that away from... me
From me.....
No no nooo
Mmm...

Sung by: MARIAH CAREY

THROUGH THE RAIN

When you get caught in the rain
With nowhere to run
When you’re distraught and in pain
Without anyone

And you feel so far away
That you just can't find your way home
you can get there alone, it's okay
What you say is

I can make it through the rain
I can stand up once again
On my own and I know
That I’m strong enough to mend
And every time I feel afraid
I hold tighter to my faith
And I live one more day
And I make it through the rain

And if you keep falling down
Don’t you dare give in
You will arise safe and sound
So keep pressing on steadfastly
And you’ll find what you need to prevail
What you say is

I can make it through the rain
I can stand up once again
On my own and I know
That I’m strong enough to mend
And every time I feel afraid
I hold tighter to my faith
And I live one more day
And I make it through the rain

And when the wind blows
As shadows grow close
Don’t be afraid
There’s nothing you can’t face
And should they tell you
You’ll never pull through
Don’t hesitate
Stand tall and say I

I can make it through the rain
I can stand up once again
On my own and I know
That I’m strong enough to mend
And every time I feel afraid
I hold tighter to my faith
And I live one more day
And I'll make it through the rain

I can make it through the rain
And stand up once again
And I live one more day, and I
I can make it through the rain
Oh yes, you can
You’re gonna make it through the rain

Sung by: MARIAH CAREY

Sunday, August 02, 2009

KRITIK...

Kritik...

Apa sih kritik itu? Kalo menurut gue kritik itu adalah memberikan masukan yang positif dari sesuatu yang kita lakukan, apa pun itu. Kalo pengertiannya seperti itu, berarti kritik itu perlu dong. Bagus dong. Berarti orang peduli kalo kita berbuat salah dan mengingatkan kesalahan kita. Berarti orang yang mengkritik itu ingin kita maju dan lebih baik dari sebelumnya. Memang sih. Tapi kok akhir-akhir ini gue merasa sebaliknya ya?

Ketika apa yang gue lakukan selama ini terus dikritik dan tidak pernah benar (jarang banget langsung betul 100%). Sekarang justru setiap menulis sesuatu gue ngerasa takut. bukan takut akan dikritik. Tapi takut kalo apa yang gue tulis itu salah.

Ini berarti gue kehilangan rasa percaya diri dong? Betul ngga?

Gue baru sadar setelah bertanya ke teman, "kalo gue nulis begini bener ngga?"

Terus teman itu jawab, "Apa yang kita tulis itu ngga ada yang salah. Yang menilai salah adalah cara orang memandangnya. Elo jangan takut nulis."

Lagi-lagi si epiphany yang pernah gue omongin sebelumnya datang. Ternyata tidak selamanya kritik itu berefek bagus. Kalo orang terlalu sering dikritik salah, dia bisa kehilangan percaya diri untuk berkreasi.

Thursday, July 23, 2009

Epiphany



e⋅piph⋅a⋅ny /ɪˈpɪfəni/[i-pif-uh-nee]: a sudden, intuitive perception of or insight into the reality or essential meaning of something, usually initiated by some simple, homely, or commonplace occurrence or experience.

Kejadiannya weekend kemarin, waktu gue nonton DVD film "Confessions of A Sophaholic". Sebenarnya sih udah berkali-kali gue nonton film ini. Tapi ngga tau kenapa hari itu jadi beda.

In the beginning of the movie, waktu si Rebecca (tokoh utama) yang masih kecil diajak ibunya membeli sepatu baru di sebuah toko. Nggak seperti anak-anak perempuan lain di toko itu, yang kebetulan sedang membeli sepatu juga, mereka bisa memilih sendiri sepatu yang mereka mau. Sepatu yang memang lagi tren di kalangan anak-anak usia mereka. Si Rebecca ini harus mau pasrah menerima sepatu pilihan ibunya yang bergaya agak kuno, hanya karena harganya diskon, jadi lebih murah dibanding sepatu pilihan anak-anak perempuan yang lain tadi.

Kalau ngga salah ada kalimat pada narasi si Rebecca yang bilang kalau "orang tua akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan anaknya". Tapi dalam kasus si Rebecca, asalkan harganya sesuai kantong mereka.

Mendengar itu tiba-tiba aja pikiran gue melayang ke jaman masa kecil dulu. Gimana dulu kedua ortu gue memenuhi segala kebutuhan gue. Gimana gue ngga pernah kekurangan bahkan bisa dibilang kelebihan. Gimana gue, ngga seperti Rebecca, bisa memilih sendiri sepatu yang gue mau, model apa pun, harga segimana pun, dan kapan pun gue mau.

Wah, di situ tuh gue jadi kaya kesamber petir. Malah terasa sampai ke jantung. (Aduh segitunya...). Tapi beneran, gue bener-bener dapat semacam pencerahan waktu itu. Ya, si "epiphany" itu tadi.

Gue baru sadar ternyata gue beruntung banget ya. Masa kecil sampai gede gue ngga pernah merasa kekurangan. Ternyata gue itu dimanja banget ya sama orang tua. Ya ampun, padahal selama ini gue ngga ngerasa jadi anak manja lho. Karena gue juga dididik untuk bisa mandiri dalam berbagai hal. Ya tapi sekali lagi, ternyata anggapan gue itu ngga sepenuhnya betul. Gue ternyata juga anak manja.

Gue ngga maksud mengeluh kok. Gue punya hak apa buat ngeluh? Nggak tau diri banget. Tul ga?

Epiphany yang gue alami itu yang jelas bikin gue bersyukur banget. Bersyukur gue punya masa kecil bahagia. Bersyukur gue punya orang tua yang sayang banget ama gue. Bersyukur tentang segala hal yang gue punya selama hidup gue.

Thursday, June 04, 2009

Rutinitas itu......



Rutinitas itu... membosankan
Gimana ngga?
Tiap pagi bangun di tepat jam yang sama, turun, mandi
dandan, sarapan, dan pergi beraktivitas
Semuanya hampir dilakukan di tepat jam yang sama
dan gerak-gerik yang sama pula

Rutinitas itu... menyebalkan
Pastilah!
Melakukan hal yang hampir sama setiap harinya
duduk di kursi dan meja yang sama, memandang ke arah yang itu-itu saja
Berdiri saat mau ke kamar kecil atau mengambil air untuk minum
semuanya dilakukan dengan cara yang hampir sama

Rutinitas itu... melelahkan
Ini ngga usah ditanya lagi
Duduk berjam-jam menghadap komputer
Leher berada pada posisi menunduk selama ribuan detik memandang layar laptop
Dan punggung yang melengkung karena kelamaan duduk
Semuanya membuat badan terasa cape' dan pegal
seperti habis dipukuli orang

Rutinitas itu... sudah menjebakku
mengurungku setiap harinya
Mengurangi pemikiran kreatifku
Menumpulkan intuisiku
Melatihku malas berbuat hal yang baru
Membuatku terlena dalam comfort zone
Dan perlahan merubahku menjadi manusia tanpa rasa dan daya cipta

Saturday, April 11, 2009

PEMILU... Ketika diri memutuskan tidak memilih


Yups... Sesuai judul di atas. Gue memutuskan untuk tidak memilih di Pemilu Legislatif kali ini. Tapi gue pasti bakal ikutan pas di pemilihan presiden nanti.

Kalau ditanya alasannya kenapa jadi ikutan golput (ga bermaksud menuruti advice Gus Dur lho...), gue sebenernya ga bisa kasih jawaban yg bakal memuaskan. Hmmm.... Kenapa ya.... Kalau gue jawab "Kenapa ngga" gimana? Ya karena kenapa ngga. It's my right.

Kalau gue merasa orang-orang yang sedang "menjajakan diri" di Pemilu ini, ga ada satu pun yang sesuai dengan nurani dan pemikiran gue, why should I bother. Tul ga? Orang tua, dan keluarga sih emang udah pada netapin siapa yang bakalan dicontreng. Secara ada 2 anggota keluarga yang maju sebagai caleg walau dari 2 partai yang berbeda. Dan meskipun mereka ngajuin diri dari daerah luar Jakarta, tapi keluarga udah memutuskan untuk mendukung partai mereka.

But NOT ME thank you very much.

I am my own person.

Gue nggak mau mentang2 seluruh keluarga ngedukung partai itu, terus gue lantas ikutan aja. Lagipula waktu mereka milih gubernur Jakarta tahun lalu, pilihan mereka terbukti mengecewakan. Lu tau lah siapa yang gue maksud. Hehehe...

Jadi, itulah uneg-uneg gue. Any comment? Silahkan saja...

Wednesday, February 11, 2009

OBSESSED


Kapan kita tahu kalau sedang terobsesi pada sesuatu?

Mungkin saat kita tidak bisa memikirkan hal yang lain selain sesuatu itu. Saat bangun, makan, bengong, tidur, kerja. Semua konsentrasi buyar karena terbelah dengan sesuatu itu. I think this is exactly what's happening to me now. I'm obsessed!!! Dan yang bikin gue terobsesi adalah TWILIGHT.... The Series and The Movie... (LOL)

Bukannya aku terobsesi pengen jadi Bella Swan yang dicintai Edward Cullen. No. It's nothing like that at all. Tapi lebih kepada karakter mereka. Gimana aku bisa mengembangkan karakter mereka dalam cerita baru. Crazy don't you think.

I've got these ideas crawling out of my full brain already. Tapi gue belum bisa menuliskannya. Karena kalau gue nulis ide gue itu menjadi cerita sekarang, konsentrasi gue bisa buyar.

Gue lagi nulis buku tentang kisah sukses seseorang. Dan pikiran gue harus fokus ke dia. Kalau sampai gue nulis cerita fiksi, bisa "nular" ke buku yang lagi gue tulis sekarang.

AGHHH!!!! Help Me... I'm about to explode any minute now!!!