Pages

Tuesday, July 05, 2011

Catatan Harian Si Boy - Renyah, Menggelitik Cing!

Poster Film Catatan Harian Si Boy
Berawal dari aku membuka website 21 cineplex beberapa minggu yang lalu. Niat awalnya adalah ingin melihat apakah film hollywood sudah mulai masuk lagi ke bioskop indonesia. Namun kemudian perhatianku tersedot ke satu judul film di sana. Seperti biasanya, di sana ada judul-judul film yang bakal tayang. Di deretan judul-judul film ada satu yang sangat familiar: "Catatan Si Boy".

Cukup kaget juga aku. Loh, setahuku ini adalah judul film remaja yang booming banget di pertengahan 80an. Kok ada lagi? Apa ini sequelnya ataukah remake nya? Pas aku cek lagi ternyata ada satu kata tambahan dalam judul itu yakni "Catatan Harian Si Boy". Makin yakinlah kalau itu adalah sequel film Catatan Si Boy (Caboy) yang sukses di tahun 80an itu.

Awalnya sudah males duluan nontonnya. Karena biasanya sequel film-film yang gagal total, terutama untuk film lokal kita. Jadi aku pun ngga terlalu menggubris lagi.

Beberapa hari setelah itu, saat aku lagi buka twitter & siap-siap update twit, aku baca twitter dari salah seorang yang aku follow account twitternya. Dia adalah Yoris Sebastian. For you who don't know him or never heard about him, you should google him. I insist.

Anyway, pada twitter dia, dan retweet dia, banyak komentar tentang film Caboy yang baru ini. Rupanya malam sebelumnya adalah malam premiernya. Dan almost all the twits were paying compliments and praises for the movie. Wah, makin penasaran kan aku. Akhirnya ku putuskan kalau aku harus menonton film ini.

Catatan Si Boy Original Version

Singkat cerita, setelah beberapa kali gagal, akhirnya hari ini aku berhasil juga nonton Catatan Harian Si Boy. Bareng sama sepupuku, kita berdua tanpa rencana berangkat ke Taman Ismail Marzuki (TIM) XXI, siang hari bolong.

Ternyata memang benar, it is worth to watch. Temanya ringan, tentang persahabatan. Alur ceritanya juga mengalir begitu saja. Sangat menghibur. Tapi 2 tokoh yang paling menghibur & menyita perhatian adalah karakter Andi & Heri. Teman dari tokoh utama film, Satrio.

Kedua tokoh ini mampu menyajikan bercandaan dan humor menggelitik, yang mampu membuat seluruh isi teater 1 TIM XXI tertawa terbahak-bahak. Semuanya berjalan smooth, tidak dipaksakan.

Muncul juga sedikit istilah-istilah slank dari tahun 80an seperti "cing!" atau "rumpi". Chemistry dari 4 sahabat Satrio, Andi, Heri, & Nina, blending effortlessly.

Aku di sini ngga mau bicara soal akting mereka. Karena aku juga ngga tau apa-apa soal akting. Aku nggak mau sok tau.

But one thing for sure, I really enjoyed the movie, so much that I want to see it again. Kalau diminta menjelaskan bagaiman rasanya nonton film ini, jawabanku adalah renyah dan menggelitik.

Tentang hubungan film ini dengan Caboy yang dulu, hmmmm..... I don't think I'm going to share it here. You should, no you MUST see it AND enjoy it yourselves.


* All pictures belong to their rightful owners... I'm just borrowing them.

1 comment:

Please comment. But don't use any inappropriate language....